Cara Mengatasi Tenggorokan Kering Saat Terapi CPAP

Terapi Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) adalah solusi efektif untuk mengatasi gangguan tidur sleep apnea. Terapi CPAP terbukti dapat menghilangkan gejala sleep apnea seperti mendengkur, mengantuk berat di siang hari, maupun tubuh masih lelah dan letih saat bangun tidur.

Sayangnya manfaat terapi CPAP tidak bisa diperoleh secara instan. Selama masa adaptasi tidak sedikit pengguna CPAP yang mengeluhkan masalah tenggorokan kering saat terapi CPAP. Tenggorokan kering bahkan bisa menimbulkan rasa perih dan membuat pengguna CPAP merasa enggan untuk melanjutkan terapi.

Jika kamu mengalami masalah yang sama, jangan khawatir karena kamu tidak sendirian. Sebenarnya tenggorokan kering adalah efek samping yang cukup sering terjadi saat menggunakan mesin CPAP. Karena itu, umumnya mesin CPAP dilengkapi dengan humidifier untuk mengatasi masalah ini.

Sistem humidifier bisa dikatakan sederhana, aman, dan mudah untuk digunakan. Yuk, pahami lebih dalam mengenai cara mengatasi tenggorokan kering saat terapi CPAP dengan humidifier berikut ini.

 

Tenggorokan kering dan perih dapat mengganggu kenyamanan dan efektivitas terapi CPAP.

 

Penyebab Tenggorokan Kering Saat Terapi CPAP

Saat bernapas, udara yang kita hirup akan disaring dan dihangatkan oleh hidung sebelum masuk lebih dalam ke saluran pernapasan. Jadi, udara yang masuk ke paru-paru sebenarnya sudah lembap dan hangat. Karena itu saat bernapas hidung dan tenggorokan kita tidak menjadi kering meskipun menghirup udara berkali-kali.

Saat terapi CPAP, mesin memberikan dorongan tekanan udara terus menerus dalam jumlah banyak sehingga hidung tidak sanggup lagi menghangatkan udara yang masuk. Akibatnya, hidung dan tenggorokan lama kelamaan menjadi kering dan mulai terasa perih.

Ini merupakan efek samping yang wajar terjadi ketika menjalani terapi CPAP karena cara kerja mesin CPAP memang memberikan dorongan tekanan udara secara terus menerus untuk menjaga saluran napas tetap terbuka selama tidur

Tapi tenang saja, karena tenggorokan kering saat terapi CPAP dapat diatasi dengan mudah dengan menggunakan humidifier pada mesin CPAP.

Apa itu Humidifier CPAP?

Humidifier CPAP adalah istilah yang merujuk pada sebuah sistem yang akan membuat tekanan udara dari mesin CPAP menjadi lembap dan hangat seperti yang diperlukan oleh tubuh. Dengan begitu, meski dorongan udara diberikan secara terus menerus tapi hidung dan tenggorokan tidak akan menjadi kering.

Sistem humidifier CPAP juga bisa dibilang sederhana karena kamu hanya perlu menyiapkan wadah humidifier dan juga air untuk bisa menggunakan fitur ini. Wadah air yang digunakan untuk mesin ResMed Air 10 Series disebut HumidAir Tub.

HumidAir Tub adalah aksesoris khusus yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung air yang akan dihangatkan hingga menjadi uap dalam terapi CPAP. HumidAir Tub biasanya sudah termasuk dalam paket penjualan ResMed AIr 10 Series di Indonesia. Namun, bila kamu membeli unit mesin di luar negeri dan tidak mendapatkan aksesoris ini kamu bisa membelinya lebih dulu di sini.

 

ResMed HumidAir Tub untuk mengaktifkan fungsi humidifier CPAP (all image belong to it’s respective owner).

 

Cara Kerja Humidifier CPAP

Cara kerja humidifier CPAP adalah dengan menghangatkan air hingga menjadi uap. Uap air ini kemudian akan bergabung dengan tekanan udara yang dihasilkan oleh mesin dan dialirkan menuju saluran pernapasan. Suhu dan kelembapan udara dapat diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan tubuh kamu.

Kamu tidak perlu khawatir karena meskipun menggunakan uap air namun sistem humidifier aman untuk digunakan dan efektif mengatasi tenggorokan kering saat terapi CPAP. Supaya lebih terjaga kamu juga bisa menggunakan air distilasi agar uap air lebih murni dan bebas dari kandungan logam atau mineral.

Apakah Humidifier CPAP Aman Untuk Digunakan?

Melihat cara kerja humidifier CPAP yang menggunakan uap air, beberapa orang seringkali mengira bahwa uap air dapat membuat paru-paru menjadi basah. Sayangnya, itu adalah pengertian yang keliru!

Kamu perlu memahami bahwa penyakit paru-paru basah disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus. Sedangkan humidifier CPAP hanya memanfaatkan uap air untuk menjaga kelembapan udara sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Udara hangat yang dihasilkan mesin CPAP sama dengan udara yang biasa kamu hirup saat tidak menggunakan mesin CPAP. Suhu udara dalam sistem pernapasan dan paru-paru manusia memang sudah hangat. Humidifier CPAP menambahkan uap air pada tekanan udara untuk meniru suhu hangat tersebut agar hidung dan tenggorokan tidak kering saat terapi.

Justru bila paru-paru kamu terinfeksi bakteri dan virus dari udara bebas, tanpa menggunakan humidifier CPAP pun kamu akan mengalami penyakit paru-paru basah. Jadi, humidifier CPAP tidak menyebabkan paru-paru basah dan aman digunakan karena humidifier tidak mengandung virus dan bakteri penyebab paru-paru basah.

Bila kamu masih merasa kurang yakin kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis paru-paru mengenai hal ini.

 

 

Cara Mengatasi Tenggorokan Kering dengan Humidifier CPAP

Tutorial cara mengatasi tenggorokan kering dengan humidifier CPAP ini dapat kamu ikuti untuk semua mesin ResMed Air 10 Series seperti AirSense 10 Autoset, AirSense 10 Autoset For Her, AirStart 10 APAP, AirCurve 10 VAuto, dan Lumis 150 VPAP ST. Ciri khas mesin ResMed Air 10 Series adalah memiliki bentuk yang mirip hanya berbeda warna dan jenis mesin.

Cara mengatasi tenggorokan kering dengan humidifier CPAP tidaklah sulit dan bisa kamu lakukan dengan beberapa langkah mudah berikut ini:

  1. Lepaskan HumidAir Tub dari mesin CPAP dengan menekan bagian berwarna abu-abu dan menarik tub keluar.
  2. Buka tutup HumidAir Tub dan isi dengan air distilasi hingga batas maksimal.
  3. Tutup HumidAir Tub dan masukan pada mesin CPAP dan tekan dengan lembut hingga terpasang dengan pas.
  4. Selesai, mesin akan secara otomatis mendeteksi HumidAir yang terpasang dan memulai sistem humidifier.

Tips Menggunakan Humidifier untuk Mengtasi Tenggorokan Kering Saat Terapi CPAP

Demi kelancaran terapi ada baiknya kamu juga memahami beberapa tips menggunakan humidifier untuk mengatasi tenggorokan kering saat terapi CPAP berikut ini:

Evaluasi Hasil Terapi CPAP

Orang yang paling paham bagaimana rasanya menggunakan terapi CPAP tentu adalah dirimu sendiri. Karena itu setelah menggunakan humidifier sebaiknya kamu mulai mengevaluasi pengalaman terapi kamu. Apakah terapi sudah cukup nyaman atau justru ada kendala lain yang muncul.

Setelah HumidAir Tub terpasang, mesin akan secara otomatis memanaskan humidifier dengan pengaturan standar. Apabila kamu masih merasakan tenggorokan kering atau justru terlalu lembap, kamu bisa mengubah level humidity pada mesin CPAP dengan mengikuti petunjuk di sini atau menghubungi tim Resindo Medika untuk info lebih lanjut.

Aktifkan Fitur Climate Control

Pemula yang baru menggunakan humidifier CPAP tentu masih bingung menentukan berapa level kelembapan yang tepat. Ingatlah bahwa tidak ada angka yang pasti sama untuk setiap orang karena wilayah tempat tinggal dan temperatur kamar tidurmu pasti berbeda dengan orang lain.

Tapi tidak perlu khawatir karena kamu bisa mengaktifkan fitur climate control yang dapat menyesuaikan level kelembapan secara otomatis berdasarkan kondisi dan temperatur ruangan. Fitur ini hanya tersedia bila kamu menggunakan ClimateLine Air untuk mesin terapi CPAP ResMed yang dilengkapi dengan lubang chip pada port tubingnya seperti AirSense 10 Autoset.

 

Cuci HumidAir Tub secara rutin agar kebersihannya tetap terjaga.

 

Jaga Kebersihan Humidifier CPAP

Agar HumidAir Tub tetap bersih dan awet gunakanlah air distilasi seperti Amidis untuk mencegah terjadinya penumpukan kerak. Namun, apabila kamu tidak dapat menemukan air distilasi kamu bisa menggunakan air minum atau air mineral kemasan dengan catatan kamu harus mencuci HumidAir Tub setiap hari setelah digunakan.

Mineral air dapat menumpuk dan berubah menjadi kerak pada HumidAir Tub dan dapat menjadi tempat berkumpulnya bakteri. Kerak yang sudah terbentuk sangat sulit dihilangkan dan tidak ada cara lain selain mengganti HumidAir Tub.

Pastikan kamu mencuci HumidAir Tub secara setiap hari apabila kamu menggunakan air mineral. Selain itu lakukan inspeksi HumidAir Tub secara berkala dan ganti setiap 6 bulan sekali atau apabila sudah retak, bocor, berkerak dan berubah warna.

Kesimpulan

Tenggorokan kering saat terapi CPAP adalah efek samping yang wajar terjadi saat terapi CPAP. Bila kamu mengalaminya, kamu bisa menggunakan humidifier agar terapi menjadi lebih nyaman dan efektif. Jangan ragu berkonsultasi dengan Resindo Medika apabila kamu menemukan kendala-kendala lainnya seputar terapi CPAP.

Sekian artikel mengenai cara mengatasi tenggorokan kering saat terapi CPAP berikut ini. Semonga membantu!

× How can I help you?