Waspada! Sleep Apnea Bisa Berbahaya bagi Pengidapnya

Tidak hanya olahraga teratur dan memiliki pola makan sehat, kualitas tidur juga tak kalah penting untuk kita perhatikan. Tanpa kualitas tidur yang baik, daya tahan tubuh akan lebih mudah menurun dan akhirnya kesehatan tubuh terganggu. 

Salah satu kondisi gangguan tidur yang bisa mengganggu kualitas tidur adalah sleep apnea. Gangguan tidur yang satu ini sebaiknya tidak kita sepelekan karena selain bisa menurunkan kualitas tidur, sleep apnea juga bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.

 

Apa Itu Gangguan Tidur Sleep Apnea?

Sleep apnea bisa diartikan pernapasan terhenti atau berhenti bernapas. Mereka yang menderita sleep apnea bisa berhenti bernapas selama kurang lebih 10 detik sebanyak ratusan kali ketika tidur. Karena terjadi secara berulang, kadar oksigen di dalam tubuh akan menurun dan hal ini bisa memicu jantung untuk bekerja lebih keras.

Akibatnya irama jantung menjadi tidak beraturan dan berpotensi membuat pembuluh darah menyempit karena menyesuaikan pasokan oksigen yang berkurang. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen dan memunculkan keluhan sesak napas di malam hari. 

Selain itu sleep apnea juga sering dikaitkan dengan dengan penyakit jantung dan masalah metabolisme seperti diabetes. Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang mungkin dihadapi pengidap sleep apnea:

 

Hipertensi

Pengidap sleep apnea umumnya akan mengalami kesulitan bernapas. Kesulitan bernapas bisa membuat kadar oksigen dalam tubuh menurun secara drastis. Ketika kadar oksigen menurun, reseptor di otak akan mengirimkan pesan pada pembuluh darah untuk mengirim lebih banyak oksigen ke jantung dan otak agar tubuh bisa tetap berfungsi dengan baik. Adanya peningkatan pada aliran darah ini kemudian akan memberi tekanan pada dinding pembuluh darah. Karena itulah, jika seseorang mengidap sleep apnea, biasanya risiko terkena hipertensi menjadi lebih besar.

 

Penyakit Jantung

Pengidap sleep apnea juga lebih beresiko terkena serangan jantung. Penyebabnya adalah karena rendahnya kadar oksigen. Tidak hanya itu, stroke dan fibrilasi atrium juga sering dihubungkan dengan kondisi tersebut. Sleep apnea diketahui bisa mengganggu cara tubuh mengambil oksigen, yang membuat otak menjadi kesulitan untuk mengontrol aliran darah di arteri dan otak itu sendiri.

 

Diabetes 

Bagi penderita diabetes, sleep apnea bisa menyebabkan pengelolaan diabetes menjadi lebih sulit. Hal ini bisa terjadi karena saat mendengkur dan diselingi henti napas saat tidur, akan ada peningkatan karbondioksida di dalam darah. Kadar karbondioksida dalam darah yang tinggi bisa menimbulkan konsekuensi kesehatan yang tidak ringan, seperti resistensi insulin (tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif), tekanan darah tinggi kronis, masalah pada jantung atau risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi dan sakit kepala di tengah malam.

 

Sulit Turunkan Berat Badan

Sleep apnea bisa menyebabkan tubuh melepaskan lebih banyak hormon ghrelin, yang membuat penderitanya ingin mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan manis. Selain itu, sleep apnea juga bisa menyebabkan pengidapnya menjadi malas menggerakkan tubuhnya dan selalu merasa lelah di siang hari. Hal ini mengakibatkan tubuh tidak mampu mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi secara efisien. Hasilnya, berat badan pun jadi meningkat.

 

Ciri-ciri Pengidap Sleep Apnea

Ada beberapa ciri pengidap sleep apnea yang dapat dengan mudah di perhatikan, beberapa di antaranya adalah: 

 

  • Selalu mengantuk di siang hari.
  • Depresi.
  • Lekas ​​marah.
  • Mengalami disfungsi seksual.
  • Mendengkur.
  • Merasa lelah hampir sepanjang waktu.

Namun, untuk lebih memastikan apakah kamu benar-benar mengidap sleep apnea kamu bisa berkonsultasi dengan dokter ahli. 

 

Mengatasi Sleep Apnea

Jika setelah menjalani pemeriksaan kamu terbukti mengidap sleep apnea, dokter biasanya  akan memberikan alat yang disebut CPAP (Continuous Positive Airway Pressure). Alat ini akan dipakai penderita sleep apnea setiap tidur. Cara kerja dari alat ini adalah membantu memberikan tekanan agar jalan napas terus terbuka selama tidur. 

Pemakaian alat CPAP ini merupakan pengobatan yang paling sering digunakan untuk mengatasi sleep apnea. Alat yang bentuknya mirip dengan ventilator ini akan memasok aliran udara yang stabil melalui hidung selama tidur. Sehingga saluran napas akan tetap terbuka dan oksigen dapat masuk dengan lancar.

Alat terapi CPAP terbaik bisa kamu dapatkan di Resindo Medika yang merupakan distributor dan service center resmi ResMed di Indonesia. Selain alat terapi CPAP, Resindo Medika juga menyediakan masker dan aksesoris lengkap serta dukungan servis dan kalibrasi yang sangat handal. One stop solution for all your therapy needs!

Setelah melihat penjelasan di atas, maka sebaiknya jangan abaikan jika kamu memang memiliki kebiasaan mendengkur dan henti napas, apalagi jika kamu juga menderita diabetes. Segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat pengobatan dan perawatan yang tepat!

× How can I help you?