Kenali Hubungan Antara Insomnia dan Sleep Apnea pada Wanita

Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan kondisi insomnia, namun tahukah kamu bahwa insomnia dapat menjadi salah satu tanda adanya sleep apnea? Ya, insomnia tidak hanya menyebabkan kesulitan tidur, tetapi juga merupakan salah satu gejala sleep apnea pada wanita.

Insomnia dan sleep apnea adalah dua jenis gangguan tidur pada wanita yang umum terjadi. Studi menunjukkan bahwa meskipun keduanya dapat terjadi secara independen tetapi kedua jenis gangguan tidur ini juga dapat saling mempengaruhi satu sama lain.

Sayangnya, kaitan insomnia dengan sleep apnea masih sering kali terabaikan, padahal bila dibiarkan gangguan tidur ini dapat menghambat aktivitas dan menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.

Oleh karena itu, penting untuk memahami hubungan antara insomnia dan sleep apnea agar kamu dapat mengambil tindakan yang tepat guna mengatasi masalah tidur tersebut.

Perbedaan Insomnia dan Sleep Apnea

perbedaan sleep apnea dan insomnia pada wanita

Untuk melihat hubungan antara insomnia dan sleep apnea, kamu perlu lebih dulu memahami perbedaan insomnia dan sleep apnea.

Insomnia adalah gangguan tidur yang membuat seseorang sulit tertidur atau tidak bisa tetap tertidur dalam jangka waktu yang cukup. Insomnia dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti stres, gangguan kecemasan, depresi, maupun kondisi medis tertentu.

Sedangkan sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan seseorang berhenti bernafas tiba-tiba saat tidur. Henti napas ini disebabkan karena adanya sumbatan pada saluran pernapasan dan berlangsung selama sekitar 10 detik serta terus menerus terulang sepanjang malam.

Perbedaan insomnia dan sleep apnea yang paling mendasar adalah insomnia merupakan gangguan tidur yang terjadi saat penderitanya terjaga sedangkan sleep apnea terjadi ketika penderitanya sudah dalam keadaan tertidur.

Baik insomnia maupun sleep apnea sama-sama menyebabkan efek sleep deprivation (kurang tidur) yang dapat membuat penderitanya merasa tidak segar saat bangun, mengantuk berlebihan di siang hari, dan sulit berkonsentrasi.

Hubungan Antara Insomnia dan Sleep Apnea

Jurnal penelitian yang dipublikasikan oleh American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menemukan bahwa 50% penderita obstructive sleep apnea (OSA) juga mengalami insomnia. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa penderita OSA dengan  insomnia memiliki kualitas tidur yang lebih buruk dibandingkan kelompok yang hanya mengalami OSA saja.

Lantas, apakah insomnia menyebabkan sleep apnea?

Ya, namun tidak secara langsung, insomnia dan sleep apnea merupakan gangguan tidur dengan penyebab yang berbeda namun saling berkaitan. Insomnia dapat menyebabkan kelelahan dan peningkatan resistensi saluran napas yang memperburuk kondisi sleep apnea.

Disisi lain penderita insomnia yang juga mengidap sleep apnea lebih mudah terjaga dan sulit untuk tertidur dalam waktu lama karena otak mengenali henti napas yang terjadi saat tidur sebagai ancaman dan bahaya. Sehingga, otak akan mencegah tubuh untuk tidur agar napas tidak berhenti.

Penelitian lainnya juga menemukan bahwa gabungan gangguan tidur antara OSA dan insomnia lebih banyak ditemukan pada wanita. Tidak hanya itu, tingkat risiko penyakit jantung yang dialami juga lebih tinggi yakni sebanyak 19,4% dibandingkan kelompok yang hanya menderita OSA tanpa insomnia 8,6%.

Kelelahan dan mengantuk adalah gejala sleep apnea dan insomnia pada wanita

Gejala Insomnia dan Sleep Apnea

Insomnia dan sleep apnea dapat memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan wanita secara keseluruhan. Gejala insomnia dan sleep apnea pada wanita memiliki karakteristik yang berbeda dan seringkali tidak disadari penderitanya. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain adalah:

Gejala Insomnia pada Wanita

  • Sulit untuk mulai tertidur
  • Mudah terbangun di malam hari
  • Sulit melanjutkan tidur setelah terbangun
  • Bangun terlalu awal
  • Merasa lelah dan tidak bertenaga
  • Mengantuk di siang hari
  • Sulit berkonsentasi
  • Emosional dan mudah marah

Gejala Sleep Apnea pada Wanita

  • Mendengkur baik pelan maupun keras
  • Berhenti bernapas atau napas pendek saat tidur
  • Sering terbangun di malam hari
  • Mengantuk di siang hari
  • Sakit kepala di pagi hari
  • Sensitif dan mudah tersinggung
  • Sulit berkonsentrasi

Jika tidak segera ditangani, gejala-gejala tersebut dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu penting untuk mengecek kondisi kesehatan dan segera mengatasi insomnia maupun sleep apnea. Kamu juga bisa melakukan polysomnography (test kualitas tidur) lebih dulu untuk melihat nilai AHI dan kondisi tubuh secara keseluruhan saat tidur.

Cara Mengatasi Insomnia pada Wanita

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab insomnia pada wanita, meskipun menyembuhkan insomnia juga tidak bisa dibilang mudah namun kamu bisa mencoba beberapa cara berikut untuk mengatasi insomnia.

Tips untuk mengatasi insomnia pada wanita

Menerapkan Sleep Hygine

Mulailah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan pada akhir pekan sekalipun. Dengan mengatur jam tidur yang konsisten tubuh akan lebih mudah mengenali kapan waktu untuk tidur dan beraktivitas sehingga tubuh menjadi lebih mudah untuk tidur di malam hari.

Hindari Makanan yang Mengandung Kafein

Hindari minuman atau makanan yang mengandung kafein atau alkohol di malam hari, dan hindari terlalu banyak makan atau minum sebelum tidur.

Buat Suasana Kamar Tidur Senyaman Mungkin

Pastikan kamar tidur kamu nyaman dan gelap, serta bebas dari gangguan suara atau cahaya. Kamu juga bisa mengatur suhu kamar sekitar 22o C agar lebih sejuk dan nyaman untuk tidur.

Menerapkan Teknik Relaksasi

Cobalah teknik pernapasan dalam, meditasi, atau yoga untuk membantu meredakan stres dan kegelisahan. Kamu juga bisa menenangkan diri dan mengganti pikiran-pikiran yang tidak sehat dan mengganggu tidur dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih positif.

Konsumsi Obat-Obatan

Ada beberapa obat-obatan yang dapat membantu mengatasi insomnia, namun sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

Terapi CPAP adalah solusi paling efektif untuk mengatasi sleep apnea pada wanita

Tentang Terapi CPAP untuk Wanita

Terapi Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) adalah solusi terbaik untuk mengatasi sleep apnea pada wanita. Terapi ini menggunakan mesin CPAP yang akan mengalirkan udara bertekanan secara terus menerus ke saluran napas untuk mencegah penyempitan atau penyumbatan saluran napas.

Terapi CPAP pada wanita aman dilakukan dan efektif untuk mengatasi sleep apnea, namun pengguna awal mungkin membutuhkan penyesuaian dan adaptasi. Sebaiknya, kamu menggunakan alat terapi CPAP yang khusus diperuntukkan bagi wanita agar lebih nyaman dan cepat beradaptasi.

ResMed AirSense 10 Autoset For Her adalah mesin terapi CPAP terbaik yang dilengkapi dengan algoritma Autoset For Her yang lebih sensitif mendeteksi penyempitan saluran napas yang banyak dialami oleh wanita.

Selain itu AirSense 10 Autoset For Her juga didukung oleh koneksi wireless dan berbagai fitur andalan seperti auto-ramp, smart start, dan climate control yang dapat membuat terapi menjadi lebih nyaman dan efektif.

Penutup

Insomnia dan sleep apnea adalah gangguan tidur yang umum terjadi namun tidak dapat diabaikan. Penanganan yang cepat dapat membantu penderitanya mendapatkan kembali tidur berkualitas yang penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Apabila kamu membutuhkan ResMed AirSense 10 Autoset For Her untuk mengatasi sleep apnea, kamu bisa mengunjungi Resindo Medika di Jakarta Selatan maupun melalui marketplace online seperti Tokopedia, Shopee, atau Blibli.

Sekian informasi mengenai hubungan antara insomnia dan sleep apnea pada wanita, semoga membantu.

  • Sleep Dallas Blog: Sleep apnea & insomnia: is there a connection?. Diakses 2023
  • Krakow B, Melendrez D, Ferreira E, Clark J, Warner TD, Sisley B, Sklar D. Prevalence of insomnia symptoms in patients with sleep-disordered breathing. Chest. 2001 Dec;120(6):1923-9. doi: 10.1378/chest.120.6.1923. PMID: 11742923.
  • Cho YW, Kim KT, Moon HJ, Korostyshevskiy VR, Motamedi GK, Yang KI. Comorbid Insomnia With Obstructive Sleep Apnea: Clinical Characteristics and Risk Factors. J Clin Sleep Med. 2018 Mar 15;14(3):409-417. doi: 10.5664/jcsm.6988. PMID: 29458695; PMCID: PMC5837842.
× How can I help you?