Pengertian Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang mempengaruhi pernapasan seseorang saat mereka tidur. Sleep apnea menyebabkan penderitanya kesulitan hingga tidak bisa bernafas saat tidur. Nafas akan berhenti sekitar 10 detik hingga beberapa menit dan dapat terulang berkali-kali sepanjang malam.
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang umum terjadi, tapi masih jarang diketahui dan sering terabaikan. Bahkan, 80% penderita sleep apnea tidak mengetahui dirinya mengidap sleep apnea karena gejala-gejala utama terjadi ketika tidur tanpa disadari oleh penderitanya.
Gejala Sleep Apnea
Gejala sleep apnea adalah:
- Mendengkur
- Batuk atau tersedak tiba-tiba saat tidur
- Sering buang air kecil di malam hari
- Tubuh masih lelah saat bangun tidur
- Sakit kepala di pagi hari
- Sensitif dan mudah marah
- Mengantuk berat di siang hari
- Sulit berkonsentrasi
Jenis-Jenis Sleep Apnea
Ada 3 jenis sleep apnea yang terbagi berdasarkan penyebabnya, yaitu:
Obstructive Sleep Apnea (OSA)
Apnea tidur obstruktif atau lebih dikenal dengan nama OSA adalah jenis sleep apnea yang paling umum dan banyak terjadi. OSA disebabkan oleh jatuhnya jaringan lunak seperti lidah dan amandel dan menyumbat tenggorokan sehingga nafas berhenti karena udara tidak bisa masuk ke paru-paru.
Central Sleep Apnea (CSA)
Apnea tidur sentral atau lebih banyak disebut CSA, adalah jenis sleep apnea yang lebih jarang terjadi dibandingkan OSA. Jenis sleep apnea ini terjadi ketika otak gagal memberi sinyal pada tubuh untuk bernapas. Akibatnya, tubuh berhenti bernapas meskipun tidak ada sumbatan apapun pada tenggorokan.
Complex Sleep Apnea Syndrome (CSAS)
Apnea tidur kompleks, adalah gabungan antara OSA dan CSA. Penderita MSA dapat mengalami sebagian tidur disertai gangguan OSA dan sebagian lainnya CSA. Meski keduanya sama-sama menyebabkan henti napas, tapi OSA dan CSA membutuhkan penanganan yang berbeda. CSAS juga dikenal dengan nama Mixed Sleep Apnea (MSA).
Bahaya Sleep Apnea Bagi Kesehatan
Dalam jangka pendek, sleep apnea dapat menyebabkan keluhan kurang tidur seperti mengantuk, kepala pusing, dan sulit berkonsentrasi. Namun, tidak hanya itu dalam jangka panjang sleep apnea juga dapat menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan serius seperti darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
Mengapa sleep apnea berbahaya? Bukankah henti napas hanya terjadi selama 10 detik?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut kamu perlu memahami dulu siklus sleep apnea berikut ini.
Siklus Sleep Apnea
OSA terjadi karena otot-otot tenggorokan yang rileks dan mengendur saat tidur tidak mampu menopang jaringan lunak seperti lidah dan amandel tetap pada tempatnya. Akibatnya, jaringan lunak jatuh dan menyumbat saluran pernapasan sehingga udara tidak dapat masuk dan napas berhenti.
Kondisi inilah yang menjadi penyebab tiba-tiba tidak bisa bernafas saat tidur. Meski begitu, berhenti nafas tidak berlangsung lama, setelah sekitar 10 detik napas berhenti, otak akan sadar dan memerintahkan tubuh untuk bangun – tidak sampai terjaga, hanya agar otot kembali mengangkat jaringan lunak dan tidak menyumbat saluran napas lagi.
Napas menjadi lancar dan tubuh mulai memasuki fase tidur. Saat itu, otot-otot akan mulai mengendur dan sleep apnea kembali terjadi. Siklus sleep apnea ini akan terus berulang berkali-kali sepanjang malam. Siklus ini tidak hanya terjadi pada kondisi OSA saja, kondisi CSA juga mengalami pola serupa.
Jadi, bahaya sleep apnea tidak serta merta dikarenakan nafas berhenti, namun lebih mengarah pada efek dari henti napas tersebut yang meski sebentar tetapi terjadi berulang kali saat tidur. Hal ini menyebabkan tubuh tidak mendapatkan istirahat yang berkualitas, kekurangan oksigen, dan kelelahan.
Kondisi tersebut dapat menganggu proses perbaikan tubuh, membuat kerja organ-organ tubuh semakin berat, menghambat tubuh mencapai level deep sleep, serta mengacaukan proses produksi hormon-hormon penting yang diperlukan. Inilah yang menjadikan sleep apena berbahaya bagi kesehatan.
Penyebab Sleep Apnea
Lantas, kenapa seseorang bisa terkena sleep apnea? Ada banyak faktor risiko yang menjadi penyebab sleep apnea, antara lain:
Usia
Fungsi tubuh yang semakin menurun seiring bertambahnya usia mempengaruhi kekuatan otot maupun fungsi otak dalam mengirimkan sinyal-sinyal pada tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya apnea tidur.
Berat Badan
Selain usia, berat badan berlebih juga merupakan penyebab sleep apnea. Tumpukan lemak tebal pada area leher bisa menekan tenggorokan dan mempersempit saluran napas, kondisi ini dapat salah satu penyebab susah bernafas saat tidur.
Jenis Kelamin
Jenis kelamin laki-laki 25% lebih cenderung mengidap sleep apnea dibanding perempuan. Ini merupakan salah satu alasan mengapa laki-laki tidur mendengkur.
Gaya Hidup
Gaya hidup merokok dan minum alkohol juga merupakan penyebab sleep apnea. Hal ini karena pengaruh zat nikotin dan efek sedatif alkohol yang dapat memicu pembengkakan tenggorokan dan melemaskan otot-otot tubuh.
Cara Mengatasi Sleep Apnea
Meskipun gejala sleep apnea mirip dengan efek kurang tidur, namun menambah durasi tidur bukanlah solusi yang tepat. Kondisi kurang tidur pada sleep apnea tidak dapat diatasi dengan menambah waktu tidur karena sleep apnea adalah gangguan penapasan yang terjadi saat penderitanya tertidur.
Jadi, berapa lamapun kamu tertidur tidak dapat menyembuhkan gejala yang kamu rasakan. Sleep apnea akan tetap terjadi dan tubuh tetap tidak mendapatkan istirahat yang maksimal. Cara mengatasi sleep apnea yang efektif adalah dengan langsung mengatasi sumber masalahnya.
Apakah sleep apnea bisa disembuhkan?
Sleep apnea dapat diatasi dengan terapi CPAP, yaitu terapi yang memberikan tekanan udara untuk menjaga saluran napas tetap terbuka selama tidur. Meski begitu, sleep apnea sendiri bukanlah penyakit sehingga tidak ada ukuran kesembuhan.
Penderita sleep apnea perlu memakai alat terapi CPAP selama tidur untuk mengatasi sleep apnea yang terjadi dan mendapatkan kembali tidur nyenyak yang berkualitas. Rekomendasi alat terapi CPAP terbaik untuk sleep apnea adalah ResMed AirSense 10 Autoset.
ResMed AirSense 10 Autoset dapat mendeteksi tingkat penyempitan saluran napas, membedakan OSA dan CSA, serta menyesuaikan tekanan udara yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, dukungan koneksi wireless dan fitur terapi yang lengkap dapat membantu pemula lebih mudah beradaptasi dengan terapi CPAP.
Penutup
Apnea tidur adalah gangguan tidur yang umum dialami banyak orang, karena itu jangan khawatir bila kamu salah satunya. Kamu bisa menggunakan terapi CPAP untuk mengatasi sleep apnea dan mendapatkan kembali tidur yang berkualitas.
Resindo Medika adalah distributor dan service center resmi ResMed di Indonesia, kamu bisa mendapatkan alat terapi CPAP terbaik, masker dan aksesoris lengkap serta dukungan servis dan kalibrasi yang andal disini. One stop solution for all your therapy needs!
Sekian informasi mengenai pengertian, bahaya, dan cara mengobati sleep apnea. Semoga bermanfaat!