Jenis Gangguan Tidur pada Lansia dan Tips Mengatasinya

Seiring bertambahnya usia, seseorang akan mengalami perubahan pola tidur yang cukup drastis. Itulah mengapa para lansia rentan mengalami gangguan tidur. Tidak hanya sulit tidur, mereka yang lanjut usia juga kerap terbangun di tengah tidurnya dan sulit untuk bisa tidur kembali.

Jenis Gangguan Tidur pada Lansia

  1. Insomnia
    Gangguan tidur insomnia bersifat umum dan bisa terjadi pada siapa saja. Artinya, peluang lansia mengalami kondisi ini juga sangat besar. Salah satu gejala yang umum dari insomnia adalah kesulitan untuk tidur pada malam hari. Bahkan, pengidapnya bisa terjaga hingga pagi hari tanpa tidur atau istirahat sama sekali.

    Kondisi ini juga ditandai dengan sering terbangun di tengah tidur saat malam hari, terutama karena hal yang tidak bisa dimengerti atau diketahui. Insomnia menyebabkan seseorang sulit mendapat kualitas tidur yang baik di malam hari. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan insomnia, mulai dari gaya hidup, gangguan psikologis, masalah kesehatan, efek samping dari obat tertentu, serta faktor usia.

  2. Ritme Srikandi
    Lansia rentan mengalami gangguan ritme srikandi, yaitu istilah untuk kekacauan dalam pengaturan jam biologis tubuh. Ritme Srikandi merupakan jam biologis tubuh yang mengatur aktivitas gelombang otak, regenerasi sel, produksi hormon, hingga siklus tidur dan bangun manusia. Seiring berjalannya waktu, ritme srikandi akan ikut melemah. Dengan kata lain, gangguan ini menjadi salah satu jenis masalah tidur yang sering dialami lansia.
  3. Sleep Apnea
    Gangguan tidur yang satu ini juga cukup sering terjadi pada lansia. Sleep apnea muncul akibat sistem pernapasan terganggu oleh dinding tenggorokan. Hal itu kemudian menyebabkan dinding tenggorokan mengalami relaksasi dan menyempit saat seseorang tidur.  Kabar buruknya, sleep apnea bisa berakibat fatal, bahkan menyebabkan pengidapnya kehilangan nyawa.

 

Tips Mengatasinya

Jika gangguan tidur yang dialami oleh lansia adalah insomnia dan ritme srikandi, maka cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah menerapkan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga, memperhatikan asupan makanan sehari-hari dan membuat jadwal tidur yang baik.

Tapi jika gangguan tidur yang dialami lansia mengarah pada sleep apnea, selain menerapkan gaya hidup sehat, sangat disarankan untuk menjalani terapi CPAP. Terapi CPAP adalah metode pengobatan yang mengalirkan tekanan udara ke saluran pernapasan untuk mengatasi sleep apnea. Dengan melakukan terapi menggunakan alat terapi CPAP, gejala-gejala sleep apnea seperti mendengkur kencang dapat dihilangkan, kualitas tidur meningkat, dan rasa letih, sakit kepala, serta kantuk berlebihan di siang hari juga dapat berkurang.

Untuk mendapatkan informasi lengkap tentang alat terapi CPAP terbaik, kamu bisa mengunjungi Resindo Medika. One stop solution untuk semua kebutuhan terapi CPAP Anda.

× How can I help you?