Tidur yang cukup dan berkualitas pada malam hari sangat penting karena bisa membantu memulihkan tenaga agar kamu lebih siap menjalani aktivitas esok hari. Sebaliknya, kurangnya waktu tidur tidak hanya bisa membuat tubuh terasa lelah saat beraktivitas, tapi juga bisa berdampak serius pada kesehatan tubuh.
Jika gangguan tidur dibiarkan, lama kelamaan bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, kanker, dan stroke. Berikut adalah 5 gangguan tidur yang memerlukan tindakan dokter.
Insomnia
Insomnia mungkin merupakan jenis gangguan tidur yang paling terkenal dan akrab didengar banyak orang. Kondisi ini terjadi saat seseorang sulit memulai atau mempertahankan tidur. Penyebab insomnia ada cukup banyak, seperti karena gangguan pencernaan, stres, dan hormon. Insomnia harus segera diatasi karena insomnia yang berkepanjangan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti stres, depresi, hingga berbagai kelainan kronis seperti diabetes dan sakit ginjal.
Parasomnia
Parasomnia merupakan gangguan tidur yang menyebabkan gerakan atau perilaku abnormal saat tidur. Gejala dari gangguan tidur yang satu ini adalah mengigau, tidur berjalan, mengompol, merintih, mimpi buruk, dan rahang mengepal. Parasomnia tergolong gangguan tidur yang berbahaya karena bisa membahayakan penderitanya yang sedang dalam keadaan tidak sadar dengan kondisi sekitar. Gangguan ini juga dapat mengurangi kualitas tidur sehingga menimbulkan efek negatif pada kesehatan. Karena itulah, ada baiknya penderitanya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat perawatan terbaik.
Restless Legs Syndrome
Gangguan tidur ini merupakan gangguan tidur neurologis yang berhubungan dengan kondisi kesehatan yang serius. RLS adalah kondisi saat penderitanya punya dorongan kuat untuk menggerakkan kaki. Gejala ini umumnya paling sering muncul di malam hari. Walaupun hubungan antara sindrom aneh ini dan penyakit jantung sepertinya mustahil, pada kenyataannya hubungan tersebut memang ada. Tidak hanya itu, terbaru ditemukan bahwa wanita dengan RLS berada pada peningkatan risiko kematian karena penyakit jantung.
Narkolepsi
Narkolepsi merupakan gangguan tidur neurologis yang memengaruhi cara otak mengontrol tidur dan terjaga, yang ditandai dengan rasa mengantuk berlebihan pada siang hari. Narkolepsi menimbulkan serangan tidur sehingga penderitanya bisa tiba-tiba tertidur kapan saja dan di mana saja. Saat tertidur, mayoritas orang tekanan darahnya akan turun, dan hal ini disebut dengan nocturnal dipping. Pengurangan nocturnal dipping inilah yang bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Tidak hanya itu, penderita narkolepsi juga sering mengalami kondisi depresi dan peningkatan risiko penyakit berbahaya seperti diabetes, dan obesitas, yang bisa terkait dengan penyakit jantung.
Mendengkur
Jangan sepelekan gangguan tidur yang satu ini karena mendengkur bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan, sleep apnea. Mereka yang sering mendengkur diketahui juga mengidap obstructive sleep apnea atau OSA. Penderita OSA bisa mengalami henti napas selama 10 sampai 20 detik ketika tidur karena jalan napas tertutup. Kondisi inilah yang mengakibatkan adanya gangguan kesehatan karena kadar oksigen dalam tubuh tidak tercukupi.
Berkonsultasi dengan dokter merupakan langkah yang tepat untuk segera mendapatkan penanganan OSA. Dokter biasanya akan menganjurkan untuk melakukan Sleep Diagnostic Test terlebih dahulu dan jika memang dibutuhkan akan menganjurkan juga pemakaian alat terapi CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) untuk mengatasi mendengkur dan sleep apnea.
Jika kamu dianjurkan untuk melakukan Sleep Diagnostic Test atau memerlukan informasi lebih lanjut seputar alat terapi CPAP untuk mengatasi mendengkur, kamu dapat menghubungi Resindo Medika.
Resindo Medika merupakan distributor resmi ResMed dan Somnomedics di Indonesia. Resindo Medika melayani Sleep Diagnostic Test dengan akurasi tinggi. Kamu bisa melakukan tes tidur dirumah sakit atau dirumah sendiri dengan mudah, aman, dan nyaman.