
Bulan Ramadhan adalah momen yang penuh berkah, tetapi perubahan pola makan dan jam tidur sering kali mempengaruhi kesehatan. Bagi penderita sleep apnea, perubahan jadwal makan saat sahur dan berbuka dapat memperburuk atau memicu gangguan tidur jika tidak diatur dengan baik.
Apa Itu Sleep Apnea?
Sleep apnea adalah gangguan tidur di mana pernapasan berhenti sementara atau menjadi sangat dangkal selama tidur. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah, terbangun berulang kali di malam hari, dan rasa kantuk berlebihan di siang hari.
Gejalanya meliputi:
- Mendengkur keras.
- Terbangun tiba-tiba dengan rasa sesak.
- Mulut kering di pagi hari.
- Sulit berkonsentrasi.
Resindo Medika sering menemukan kasus sleep apnea yang tidak disadari pasien hingga gejala semakin mengganggu kualitas hidup.
Pola Makan Sahur dan Pengaruhnya pada Sleep Apnea
Sahur biasanya dilakukan menjelang subuh, yang berarti waktu tidur akan terpotong. Bagi penderita sleep apnea, kurang tidur atau tidur yang terfragmentasi dapat membuat gejala lebih parah.
Selain itu, pilihan makanan saat sahur juga berpengaruh:
- Makanan tinggi lemak dapat memperberat kerja pernapasan saat tidur.
- Porsi terlalu besar menjelang tidur dapat menekan diafragma dan mempersempit saluran napas.
- Minuman berkafein seperti teh atau kopi berlebihan di sahur dapat mengganggu fase tidur nyenyak.
Berbuka Puasa dan Dampaknya terhadap Gangguan Tidur
Waktu berbuka sering menjadi momen konsumsi makanan manis dan berlemak dalam jumlah besar. Bagi penderita sleep apnea ringan maupun berat, hal ini bisa:
- Meningkatkan risiko naiknya berat badan, yang merupakan salah satu faktor utama pemicu sleep apnea.
- Menyebabkan refluks asam lambung, yang dapat mengiritasi tenggorokan dan mempersempit saluran napas.
- Memengaruhi kualitas tidur jika makan terlalu dekat dengan waktu istirahat malam.
Tips Mengatur Pola Makan untuk Penderita Sleep Apnea di Bulan Puasa
- Pilih menu sahur tinggi protein dan serat, rendah lemak jenuh, untuk menjaga energi tanpa membebani sistem pernapasan.
- Hindari makan berlebihan saat berbuka. Mulailah dengan air putih dan kurma, lalu beri jeda sebelum makan besar.
- Minimalkan minuman berkafein di malam hari.
- Pastikan mendapatkan waktu tidur yang cukup di malam atau siang hari untuk mengimbangi kurangnya tidur akibat sahur.
Peran Pemeriksaan Medis
Bagi penderita sleep apnea, bulan puasa bisa menjadi tantangan tambahan. Pemeriksaan medis seperti sleep study membantu menentukan tingkat keparahan gangguan dan solusi yang tepat, termasuk penggunaan CPAP atau terapi lainnya.
Resindo Medika adalah pusat medis terpercaya yang menyediakan layanan diagnosis dan penanganan sleep apnea dengan teknologi modern dan dokter berpengalaman.
Jangan biarkan gangguan tidur mengganggu ibadah dan kesehatan Anda di bulan suci ini. Segera hubungi Resindo Medika untuk konsultasi dan pemeriksaan sleep apnea agar tidur lebih nyenyak dan ibadah lebih optimal.
